Minggu, 27 Mei 2012

makalah struktur atom



“STRUKTUR ATOM”

    PENGERTIAN
Menurut Bohr, Atom adalah suatu struktur yang terdiri dari inti bermuatan positif yang di kelilingi oleh elektron-elektron yang mengorbit. Elektron akan jatuh kedalam inti bila tanpa gaya centripugal dalam gerakanya agar dapat mengimbangi penarikan inti. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat Netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai Ion.
Struktur Atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
    PERKEMBANGAN MODEL ATOM
    Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. Dalam renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom:
    Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom
    Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
    Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula
    Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
    Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul
    Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
    Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur yang terlihat.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

    Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
    Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
    Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust ) : perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
    Kelemahan Model Atom Dalton :
    Tidak dapat membedakan pengertian atom dan molekul. Dan atom ternyata bukan partikel yang terkecil.
    Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain
    Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi
    Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
    Model Atom J.J. Thompson
Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati elektron. Dia menemukan bahwa semua atom berisi elektron yang bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan negatif dari elektron. Menurutnya atom :
    Atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis.
    Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral.
Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. Biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar merata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

    Kelebihan Model Atom Thomson
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
    Kelemahan Model Atom Thomson
Model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
    Model Atom Rutherford
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford. Menurutnya atom :
    Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya merupakan massa atom tersebut.
    Elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut.
    Banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya.
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut:
          
    Kelemahan Model Atom Rutherford :
    Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
    Model atom Rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom.
    Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
    Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
    Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

    Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energy (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energy.
    Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan energi, atau sebaliknya.
    Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
    Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.
    Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia.
    Model Atom Modern
Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum yang disebut mekanika gelombang : diprakarsai oleh 3 ahli yaitu :
    Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang.
    Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan– kemungkinan saja.
    Erwin Schrodinger ( menyempurnakan model Atom Bohr )
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
    Model Atom Modern

    Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan elektron-elektron bergerak mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
    Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
    Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.
    Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana suatu elektron kemungkinan ditemukan.
    Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron ditemukan dan sebaliknya.
    BILANGAN KUANTUM
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.
    Bilangan Kuantum Utama (n), yaitu menyatakan nomor kulit.
    Elektron pada kulit ke-1 memiliki harga n = 1
    Elektron pada kulit ke-2 memiliki harga n = 2
    Elektron pada kulit ke-3 memiliki harga n = 3
    Bilangan Kuantum Azimuth (l), yaitu menyatakan nomor subkulit.
    Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0
    Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1
    Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2
    Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3
    Bilangan Kuantun Magnetik (m), yaitu menyatakan nomor orbital.
Subkulit    Harga masing-masing orbital
s ( l = 0 )
p ( l = 1 )
d ( l = 2 )
f ( l = 3 )    0
-1, 0, +1
-2, -1, 0, +1, +2
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
Harga m berkisar antara – l sampai + l.
    Bilangan Kuantum Spin (s), yaitu menyatakan arah rotasi electron.
s = + 1/2 ↑↓ s = - 1/2
Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin menunjukkan harga yang mungkin untuk bilangan kuantum.
Elektron-elektron pada kulit yang sama memiliki harga n yang sama.
Elektron-elektron pada subkulit yang sama memiliki harga n dan l yang sama.
Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan m yang sama dan harga s yang berbeda.



    KONFIGURASI ELEKTRON
Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini terisi penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan.antara lain:
    Prinsip Aufbau
Elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah dan seterusnya. Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:

Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:
Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1
Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2
Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1.
    Prinsip Pauli
Tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan kuantum yang sama. Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.


    Prinsip Hund
Cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.
Contoh:
    Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya adalah:

Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4 elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa CCl3 atau CCl5.

puisi untuk guru

semua berawal darinya
dari tidak tau menjadi tau
semua berakhir baik karenanya
dari yang biasa menjadi luar biasa
   sepanjang perjalanan waktu
   bergulir tanpa henti
   tanpa setitik halpun mengubah
   pandangan mata tentangnya
seakan ia terabaikan
terlupakan
bagai angin  tak terlihat
tapi terkadang terasa tiupannya
   itukah nasib seorang pendidik?
   seperti angin tak terlihat
   apakah nasub seorang pendidik
   akan tetap terabaikan
jawab harap nya digantung setinggi langit
tapi kenyataan berbalik
tak seindah harapnya
tak setinggi angannya

kumpulan puisi

               MANUSIA
manusia sempurna dengan kekurangannya
manusia lengkap dengan kelebihannya

manusia kuat karena akalnya
manusia lemah karena nafsunya

manusia pinter dengan otak nya
manusia bodoh dengan ototnya

manusia baik karena persaannya
manusia jahat karena hasratnya

manusia berawal dengan kelahiran
manusia berakhir dengan kematian

manusia hidup karena Nya
manusia mati karena takdir Nya


       


foto lee min ho


























makalah hidrogen



HIDROGEN
Hidrokarbon  merupakan unsur yang paling ringan dan paling sederhana yaitu mengandung 1 proton dan 1 eletron. Hydrogen dalam keadaan bebas berbentuk molekul gas diatomic, yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan.
Hydrogen telah dipelajari secara sistematis oleh Henry Cavendish pada tahun 1766. Ia mengamati bahwa sejmlah gas akan dihasilkan bila asam-asam ( asam klorida dan asam sufat yang encer ) direaksikan dengan logam-loga tertentu (eng, besi, timah). Pada tahun 1783, Lavoisier menamakan gas hydrogen (hidro=air, genes=pembentuk)
** (Cotton dan Wilkinson 2009) **
    KELIMPAHAN HIDROGEN
Hidrogen adalah unsure yang terdapat di alam dalam kelimpahan terbesar yaitu 93% tetapi hanya sedikit yang terdapat di bumi. Dari analisis spectrum sinar yang dipancarkan oleh bintang, disimpulkan bahwa bintang teruma terdiri dari hydrogen sebagai bahan bakar nuklir untuk menghasilkan cahaya. Dalam udara, hydrogen terdapat kuranag dari 1 ppm volume meskipun ia merupakan 10-30 % bagian dari gas alam.
Hydrogen sangat reaktif sehingga di bumi terdapat sebagai senyawa. Hydrogen yang terdapat di bumi sekitar 3% atau 0,14 massa. Air mengandug hydrogen sebanyak 11,1% massa, minyak bumi 14%, karbohidrat misalnya pati 6%.
Hydrogen yang terdapat di alam ada 3 isotop, yaitu 1H (hydrogen), 2H  (D= deuterium) 3H  (T= tritium), dengan perbandingan :
H: D: T=10.000.000 : 2.000 : 1
Karena selisih perbandingan besar tersebut, isotop hidrogn memiliki nama sendiri-sendiri. Air yang terbentik dari deuterium atau D2O di sebut ir berat dengan perbandingan : H2O:D2O=5.000:1.
Walaupun H2O lebih banyak dari pada D2O, etai ikatan-ikatan isotop D dan T dngan atom-atom lain lebih kuat dari pada atom H. apabila air di elektrolisis dengan hasil gas hydrogen dan oksigen ikatan-ikatan O-H mengalami pemutusan lebih dulu dari pada ikatan O-D, sehingga dalam air yang tersisa makin besar kandungan air beratnya D2O. pada elektrolisis 30 L air hingga tersisa 1 mL, di peroleh kandungan 99% D2O.
Tritium (T) bersifat radioaktif dengan waktu paro 12,3 tahun. Peluruhan tritium membntuk helium-3 menurut persamaan reaksi:
(_I^3)H→(_2^3)He+ (_-I^0)e
Tritium dapat di buat dengan reaksi inti. Salah satu caranya adalah dengan benturan netron pada atom nitrogen menurut persamaan reaksi.
(_7^I4)N+(_2^I)n → (_6^I2)C+(_I^3)H
**( Muhtar haris,S.Pd.,M.Si 2009)**

    CARA EKSTRAKSI
    Pembuatan Hidrogen dari Hidrokarbon
Hidrogen dapat dibuat dari gas alam dengan tingkat efisiensi sekitar 80% tergantung dari jenis hidrokarbon yang dipakai. Pembuatan hydrogen dari hidrokarbon menghasilkan gas CO2, sehingga CO2 ini dalam prosesnya dapat dipisahkan. Produksi komersial hydrogen menggunakan proses “steam reforming” menggunakan methanol atau gas alam dan menghasilkan apa yang disebut sebagai syngas yaitu H_2 Ocampuran gas H2 dan CO.
CH4  + H_2O ->       3H2 + CO  + 191,7 kJ/mol
Panas yang dibutuhkan oleh reaksi diperoleh dari pembakaran beberapa bagian methane. Penambahan hasil hydrogen dapat diperoleh dengan menambahkan uap air kedalam gas hasil reaksi yang dialirkan dalam reactor bersuhu 130 C.
CO  +       ->           CO2  + H2 – 40,4 kJ/mol
Reaksi yang terjadi adalah pengabilan oksigen dari molekul air ke CO untuk menjadi CO2. Reaksi ini menghasilkan panas yang dapat dipakai untuk menjaga suhu reactor.

    Pembuatan Hidrogen dari air Melalui elektrolisis
Hidrogen dapat dibuat dari proses elektrolisis air dengan menggunakan suplai energi yang dapat diperbaharuhi misalnya angina, hydropower, atau turbin. Dengan cara elektrolisis maka produksi yang dijalankan tidak akan menghasilkan polusi. Proses elektrolisis menjadi salah satu proses yang memiliki nilai ekonomi yang urah dibandingkan dengan menggunakan bahan baku hidrokarbon.
Salah satu teknik elektrolisis yang mendapatkan perhatian cukup tinggi adalah “elektrolisis dengan menggunakan tekanan tinggi” dalam teknik ini elektrolisis dijalankan untuk menghasilkan gas hydrogen dan oksigen dengan tekanan sekitar 120-200 Bar. Teknik lain adalah dengan dengan menggunakan “elektrolisis temperature tinggi” dengan teknik ini konsumsi energi untuk proses elektrolisis sangat rendah sehingga bisa meningkatkan efisiensi hingga 50%. Proses elektrolisis dengan menggunakan metode ini biasanya digabungkan dengan instalasi reactor nulklir disebabkan karena bila menggunakan sumber panas yang lain maka tidak akan bisa menutup biaya peralatan yang tergolong cukup mahal.

    Pembuatan hydrogen melalui proses biologi
Beberapa macam alga dapat menghasilkan gas hydrogen sebagai akibat proses metabolismenya. Produksi secara biologi ini dapat dilakukan dalam bioreactor yang mensuplay kebutuhan alga seperti hidrokarbon dan dari hasil reaksi menghasilkan H_2  dan CO_2Dengan menggunakan metode tertentu CO_2dapat dipisahkan sehingga kita hanya mendapatkan gas H2 nya saja.
(http://pendidikan.radensomad.com/informasi-ekstraksi-hidrogen)

    SIFAT-SIFAT HIDROGEN
    Sifat fisika dari hydrogen
Titik lebur    -259oC
Titk didih pada 760 mm    -2530C
Kerapatan pada 00C dan 760 mm    0,0899 g/liter
Kelarutan dalam air pada 00C dan 760 mm    21,5 mL/ litr
Temperatur kitis    -2410C
Tekanan kritis    20 atm
Berat atom    1,0080
Nomor atom    1
Warna                              tidak berwarna
Bau                                  tidak berbau

    Sifat kimia dari hydrogen
Sifat kimiawi atom hidrogr di tentukan oleh 3 tipe proses elektronik yaitu :
    Kehilangan satu-satunya electron valensi membemtuk ion H+ atau tinggal I proton saja dengan ukuran yang sangat keci, jari-jari sekitar I,5 × I0-5Ă, sehingga ia mampu menyimpangkan (medistorsi) awan elekton disekeliling atom-atom lain. Dalm air walau sering ditli sebagai H+, sesungguhnya terasosiasi dengan molekul air yang tidak terbatas jumlahnya sebagai [ H(H2O)n]+ atau H3O+.
    Pengikatan I electron membetuk ion hidrida H+. ion ini hanya terdapat Kristal-kristal hidrida dari logam –logam yang sangat elektroposotif seperti logam-logam alkali dam alkali tanah, misalnya NaH dan CaH2.
    Pembentukan pasanngan electron sebagai ikatan kovalen tunggal, sesama atom H sendiri (H2) maupun deengan unsure-unsur non logam, missalnya HCl dan NH3.
Panas Fusi     0,117 kJ/mol H2
Energi ionisasi 1    1312 kJmol
Afinitas electron    72,7711 kJ/mol
Panas atomisasi    218 kJ/mol
Panas penguapan    0,904 kJ/mol H2
Jumlah kulit    1
Biloks minimum    -1s
Elektronegatifitas    2,18 (skala Pauli)
Konfig electron    1s1
Biloks maksimum    1
Struktur    hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
Volume polarisasi    0,7 Å3
Jari-jari atom                 25 pm
Konduktifitas termal         0,1805 W/mK
Berat atom                      1,0079
Potensial ionisasi              13,5984 eV

Berkaitan dengan pembentukan ikatan, hydrogen mempunyai sifat tambahan yang sanngat unik  yaitu;
    Terjadinya sejumlah senyawa dngan unsure-unsur logam yang kadaang-kadang non stikiometri. Umumnya di sebut hidrida, tetaoi tidak di anggap hidrida garam sederhana, krena senyawa itu hamper tidak mengandung ion hidrida.
    Terjadinya ikatan jembatan hydrogen dalm senyawa-senyawa eelektron defisiensi (kekurangan electron ). Misalnya pada senyawa diboran B2H6 dan senyawa kompleks Cr2(CO)I0H.
    Terbentuknya ikatn hydrogen apda senyawa-snyawa hydrogen dari unsure-unsur N, O, dan F yang sangat elektronegatif. Misalnya pada NH3,H2O, dan HF.

    SENYAWA PENTING
    Molekul hydrogen, H2
Molekul H_2 terbentuk melalui ikatan kovalen. Atom-atom H dalam molekul H_2 biasa, 75% dapat berutar dalam arah yang sama dan disebut orto-hidrogen. Sisanya 25% berputar dalm arah berlawanan dan disebut para-hidrogen (lebih stabil). Pada suhu yang lebih rendah  para-hidrogen lebih banyak ,tetapi pembentukan orto-hidrogen menjadi lebih banyak sesuai dengan pertambahan suhu, sampai tercapai perbandingan orto-hidrogen : para-hidrogen = 3:I.
Kedua bentuk berada dalam kesetimbangan. Sifat kimia keduanya sama, namun berbeda sifat fisika.

    Titik beku    Titik leleh
Orto-hirogen    13,93K    20,41K
Para-hidrgen    13,88K    20,29
Hydrogen biasa    13,92K    20,38K

    Hidrida
Senyawa biner dari hidrogen diberi nama hirida, terdapat 4 jenis senyawa hidrida, yaitu hidrida ionic, hidrida kovalen, hidrida interstisi (hidrida metalik), dan hidrida peralihan ionic-kovalen.
    Hidrida ionic
Dengan logam-logam yang sangat elektropositif pada golongan 1A dan IIA (kecuali Be dan Mg) hydrogen bereaksi dan bertindak sebagai aseptor electron membentuk ion H-(biloks H=+1), conto LiH dan CaH2
/Li/+  /H:/-             dan         /Ca2+/  /〖H:/〗_2^-
Hidrida-hidrida ionic merupakan zat padat yang tidak berwarna (putih), sukar menguap, dan membentuk kisi ionic seprti garam. Dalam keadaan lebur terurai secara perlahan. Elektrolisis leburannya meghasilkan logam dan gas H2
Li+ + e → Li        dan     2H-→H2 + 2e
Reaksi hidrida ionic dangan air membentuk basa OH- dan gas H2, dengan amoniak mmbentuk amida NH_2^- dan gas H2 dengan CO2 membentuk formiat HCOO-, sedangkan debgan CO membentuk formiat dan karbon.
    Hidrida kovalen
Hydrogen membentuk senyawa hidrida kovalen (ikatan kovalen) dengan unsure-unsur non logam dan dengan logam elektopositif rendah pada golongan IVA, VA, VIA, dan VIIA (biloks H=+1). Contoh  CH4, NH3, H2O, dan HF.
Molekul-molekul hidrida kovalen terikat dengan gaya van der waals lemah, oleh karena itu senyawa ini biasanya berupa gas, cairan, atau padatan dengan titik leleh dan titik didih rendah. Kestabilan hydria kovalen berkurang dari atas ke bawah dalam satu golongan. Contoh : kestabilan NH3 > PH3 > AsH3 > SbH3 > BiH3.
    Hidrida interstisi (metalik)
Hydrogen dengan logam-logam transisi tertetu membentuk senyawa hidrida yng bersifat non-stoikiometri. Atom hydrogen yang sangat kecil (jari-jari 0037 nm) dapat menembus rongga atau interstisi antara atom dalam kisi logam tanpa merusak struktur Kristal logam semula. Jika hirogen melarut dalam logam , sifat logam dapat beruba. Peristiwa ini disebut penggetasan hydrogen.
Contoh senyaw dengan formula TiHI,9. Sifat senyawa ini sangat kompleks  diduga disusun oleh〖 (Ti〗^(4+)) 〖(H〗_(I,9)^-) 〖(e〗_(2,I)^-). Adanya electron bebas inilah yang iduga memberikan sifat mtalik dan tingginya hantaran jenis listrik senyawa yang bersangkutan. Sebagian besar hidrida ini dpat diprepsi melalui pemanasan logam dangan hidrgen dibawah tekanan tinggi.
    Hidrida peralihan
Logam Be, Mg, B, Al, dan logam-logam transisi membentuk hidrida peralihan antara hidrida ionic dengan hidrida kovalen, tidak mudah menguap dan relative tidak stabil. Termasuk dalam kelomok ini adalah BeH2, MgH2, BH3, AlH3, ZnH2, CdH2, da CuH.

    H2O (AIR)
Air merupakan oksida dari hydrogen dengan rumus H2O dan air menjadi molekul yang paling banyak terdapat di bumi. Di alam air terdapat dalam tiga wujud yaitu cair, padat, dan gas, tidak bewarna, dan berbau. Terdapat banyak sekali senyawa kimia yang larut dalam air sehingga tidak dipungkiri air merupakan pelarut yang paling banyak dipakai. Air juga merupakan senyawa yang penting bagi kehidupan manusia dan makhluk lain yang ada dibumi bisa dibayangkan kehidupan makhluk hidup tanpa air bukan?
Molekul air memiliki dua atom hydrogen dan satu atom Oksigen yang terikat secara kovalen. Oksigen mengikat hydrogen dengan kuat disebabkan oksigen memiliki elektronegatifitas yang tinggi sehingga dihasilkan kutub positif dan negative dalam molekul air sehingga hal ini menyumbangkan bahwa molekul air memiliki momen dipole. Sesama molekul air dapat membentuk ikatan hydrogen sehingga meningkatkan titik didih air. Air dapat didiskripsikan sebagai molekul yang memiliki kepolaran sehingga dapat terdeprotonasi dengan reaksi:
2 H2O (l)  H3O+ (aq) + OH? (aq)
Konstanta disosiasi ini atau Kw adalah 10-14 pada 25 C.
(http://www.scribd.com/doc/25030853/HIDROGEN-DAN-UNSUR-LAINNYA)

    MANFAAT
Hydrogen di perlukan dalam berbagai lapangan antara lain :
    Dalam penyelidikan ilmu cuaca dan kosmis, dipergunakan sbagai bahan pengisi balon metereologi karena hydrogen mempunyai kerapatan yang paling rendah.
    Dalam industry margarine, pemasak emak dan sabun. Lemak margarine dpat di buat dari minyak tanaman tak jenuhdihidrogenasi menjadi lemak jenu dibawah tkanan dan adanya katalisator nikel pda suhu 2000C.
    Diperlukan pada peniup api oksi-hidrogen guna penyambungan atau peleburan logam.
    Dalam industry amoniak dan persenyawaan nitrogen yang lain, yang diperlukan bagi penyediaan pupuk pertanian bahan peletup, dan dalam industry pelastik
       N2 (g) + 3H2(g) ↔2NH3(g)
    Hydrogen cair digunakan bahan bakar roket.
    Bahan bakar yang tidak berpolusi
2H2(g) + O2(g)→ 2H2O(l)            ∆Ho = -572
Reaksi diatas sudah dimanfaatkan untuk sel bahan bakar (sel yang mengubah reaksi pembakaran menjadi energy listrik). Sel ini biasa dipakai untuk sumber  tenaga pesawat ruang angkas. Dilakukn pada suhu tunggi gar air yang terbentuk dapat menguap dan kemudian diembunkan kembali sebagai air minum astronot.
    Bahan pemuat methanol (pada suhu 300-4000C, dengan katalis campuran ZnO dan (Cr2O3)
CO(g) + 2H2(g) →CH3OH(l)
Manfaat air hydrogen.
    Mengeluarkan tooksin dari seluruh tubuh anda.
    Kulit kelihatan lebih muda
    Membantu menyembuhkan luka-luka
    Menebalkan kembali rambut serta menguatkannya
    Menurunkan takanan darah
    Menghambat penyakit radikal bebas
    Membantu menurunkan kolestrol
    Membantu membuang logam berat dari tubuh anda
    Membantu dalam tahap penyerapan makanan tambaha
    Membantu dalam melancarkan perederan darah
    Mengurangi penumpukan lemak dalam tubuh
    Meningkatkan kesehatan dan mempercepat proses penyembuhan
(http://www.freetechebooks.com/file-2011/manfaat-hidrogen.html)


makalah teori belajar menurut pandangan kognitif

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Teori-teori belajar bermunculan seiring dengan perkembangan teori psikologi.Salah satu diantara teori belajar yang terkenal adalah teori belajar behaviorisme dengan tokohnya B.F. Skinner, Thorndike, Watson dan lain-lain.Dikatakan bahwa, teori-teori belajar hasil eksperimen mereka secara prinsipal bersifat behavioristik dalam arti lebih menekankan timbulnya perilaku jasmaniah yang nyata dan dapat diukur.
Namun seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan, teori tersebut mempunyai beberapa kelemahan, yang menuntut adanya pemikiran teori belajar yang baru. Dikatakan bahwa, teori-teori behaviorisme itu bersifat otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon, sehingga terkesan seperti kinerja mesin atau robot, padahal setiap manusia memiliki kemampuan mengarahkan diri (self-direction) dan pengendalian diri (self control) yang bersifat kognitif, dan karenanya ia bisa menolak respon jika ia tidak menghendaki, misalnya karena lelah atau berlawanan dengan kata hati, dan proses belajar manusia yang dianalogikan dengan perilaku hewan itu sangat sulit diterima, mengingat mencoloknya perbedaan karakter fisik dan psikis antara manusia dan hewan. Hal ini dapat diidentifikasi sebagai kelemahan teori behaviorisme.
Dari kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam teori behaviorisme dapat diambil suatu pertanyaan, “Upaya apa yang akan dilakukan oleh para ahli psikologi pendidikan dalam mengatasi kelemahan teori tersebut ?’’Realitas ini sangat penting untuk dibahas dalam makalah ini.
Untuk itu pembahasan makalah ini diangkat untuk mengungkap masalah-masalah tersebut. Berdasarkan tulisan-tulisan dalam berbagai literatur, ditemukan bahwa para ahli telah menemukan teori baru tentang belajar yaitu teori belajar kognitif yang lebih mampu meyakinkan dan menyumbangkan pemikiran besar demi perkembangan dan kemajuan proses belajar sebagai lanjutan dari teori behaviorisme tersebut.
Selanjutnya berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas, makalah ini kami beri judul “Teori Belajar Kognitif “



B.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di angkat dalam makalah ini adalah :
1.    Apa yang dimaksud dengan belajar menurut pandangan kognitif?
2.    Siapa-siapa saja tokoh-tokoh teori belajar kognitif?
3.    Bagaimana proses teori belajar kognitif?
4.    Bagaimana pandangan teori belajar Kognitif itu?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar dapat menjelaskan/mendeskripsikan tentang:
1.    Belajar menurut pandangan kognitif
2.    Tokoh-tokoh teori belajar kognitif
3.    Proses teori belajar kognitif
4.    Pandangan teori belajar kognitif












BAB II
PEMBAHASAN
Para penulis buku psikologi belajar, umumnya mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Selain itu, ahli–ahli psikologi mempunyai pandangan yang berbeda mengenai apa belajar itu. Dalam pandangan psikologis, menurut Ali Imron (1996:2 – 14), ada 4 pandangan mengenai belajar, yaitu :
1.    Pandangan psikologi behavioristik
2.    Pandangan psikologi kognitif
3.    Pandangan psikologi humanistik
4.    Pandangan psikologi gestalt
Tetapi disini yang akan dibahas yaitu pandangan psikologi kognitif. Belajar menurut pandangan kognitif merupakan suatu usaha untuk mengerti tentang sesuatu.Usaha untuk mengerti tentang sesuatu tersebut, dilakukan secara aktif oleh pembelajar.Keaktifan tersebut dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktekkan, mengabaikan dan respon – respon lainnya guna mencapai tujuan.
A.    Pengertian tentang belajar menurut pandangan kognitif
Teori belajar kognitif menekankan pada cara–cara seseorang menggunakan pikirannya untuk beajar, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang telah di peroleh dan disimpan dalam pikranya secara efektif.Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.Faktor-faktor intern itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Berdasarkan pada pandangan tersebut teori belajar psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses perfungsian kognisi, terutama unsur pikiran, dengan kata lain bahwa aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam pikiran yakni proses pengolahan informasi.
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Seperti juga diungkapkan oleh Winkel bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan berbekas” .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif danberbekas.
Manusia sebagai makhluk yang aktif berinteraksi dengan lingkungan.Umumnya, setiap orang tidak hanya aktif menerima sesuatu dari lingkungan, melainkan mereka berusaha memberikan perubahan pada lingkungannya.Dalam situasi pembelajaran, seseorang terlibat secara langsung guna memperoleh pemahaman (insight) untuk memecahkan persoalan.Perilaku seseorang tergantung pada pemahaman di mana keseluruhan lebih bermakna dari pada unsur-unsur. Aliran ini menekankan, apa yang dimiliki seseorang tergantung kepada aktivitasnya, mementingkan keseluruhan (holistik), kondisi kekinian, serta pembentukan struktur kognitif dan pemahaman.
Salah satu aliran yang mempunyai pengaruh terhadap praktik belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah aliran psikologi kognitif. Aliran ini telah memberikan kontribusi terhadap penggunaan unsur kognitif atau mental dalam proses belajar. Berbeda dengan pandangan aliran behavioristik yang memandang belajar sebagai kegiatan yang bersifat jngkanistik antara stimulus dan respons, aliran kognitif memandang kegiatan belajar bukanlah sekadar stimulus dan respons yang bersifat mekanistik, tetapi lebih dari itu, kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Karena itu, menurut aliran kognitif, belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Sehingga perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan lain sebagainya.
Kendati pendekatan kognitif sering dipertentangkan dengan pendekatan behavioristik, namun ia tidak selalu menafikan pandangan-pandangan kaum behavioristik. Reinforcement, misalnya, yang menjadi prinsip belajar behavioristik, juga terdapat dalam pandangan kognitif tentang belajar.Namun bedanya, behavioristik memandang reinforcemen sebagai elemen yang penting untuk menjaga atau menguatkan perilaku, sedangkan menurut pandangan kognitif reinforcemen sebagai sebuah sumber feedback apakah kemungkinan yang terjadi jika sebuah perilaku diulang lagi.
B.    Tokoh-Tokoh Teori Belajar Kognitif
1.    PIAGIET
Menurut Jean Piagiet, bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
a.    Asimilasi yaitu proses penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak siswa. Contoh, bagi siswa yang sudah mengetahui prinsip penjum  lahan, jika gurunya memperkenalkan prinsip perkalian, maka proses pengintegrasian antara prinsip penjumlahan (yang sudah ada dalam benak siswa), dengan prinsip perkalian (sebagai informasi baru) itu yang disebut asimilasi.
b.    Akomodasi yaitu penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Contoh, jika siswa diberi soal perkalian, maka berarti pemakaian (aplikasi) prinsip perkalian tersebut dalam situasi yang baru dan spesifik itu yang disebut akomodasi.
c.    Equilibrasi (penyeimbangan) yaitu penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Contoh, agar siswa tersebut dapat terus berkembang dan menambah ilmunya, maka yang bersangkutan menjaga stabilitas mental dalam dirinya yang memerlukan proses penyeimbangan antara “dunia dalam” dan “dunia luar”.
2.    AUSUBEL
Menurut Ausubel, siswa akan belajar dengan baik jika “pengatur kemajuan (belajar)” atau advance organizer didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa. Pengatur kemajuan belajar adalah konsep atau informasi umum yang mewadahi (mencakup) semua isi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.
Ausubel mengidentifikasikan empat kemungkinan tipe belajar, yaitu:
1.    belajar dengan penemuan yang bermakna,
2.    belajar dengan ceramah yang bermakna,
3.    Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna, dan
4.    belajar dengan ceramah yang tidak bermakna.
Dia berpendapat bahwa menghafal berlawanan dengan bermakna, karena belajar dengan menghafal, peserta didik tidak dapat mengaitkan informasi yang diperoleh itu dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Dengan demikian bahwa belajar itu akan lebih berhasil jika materi yang dipelajari bermakna.
3.    BRUNER
Menurut Brunner, pembelajaran hendaknya dapat menciptakan situasi agar mahasiswa dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen untuk menemukan pengetahuan dan kemampuan baru yang khas baginya. Dari sudut pandang psikologi kognitif, bahwa cara yang dipandang efektif untuk meningkatkan kualitas output pendidikan adalah pengembangan program-program pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keterlibatan mental intelektual pembelajar pada setiap jenjang belajar. Sebagaimana direkomendasikan Merril, yaitu jenjang yang bergerak dari tahapan mengingat, dilanjutkan ke menerapkan, sampai pada tahap penemuan konsep, prosedur atau prinsip baru di bidang disiplin keilmuan atau keahlian yang sedang dipelajari.

Dalam teori belajar, Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Dalam hal ini Bruner membedakan menjadi tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah:
1.    tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman baru,
2.    tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis pengetahuan baru serta mentransformasikan dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain, dan
3.    evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil tranformasi pada tahap kedua tadi benar atau tidak.
Bruner mempermasalahkan seberapa banyak informasi itu diperlukan agar dapat ditransformasikan . Perlu Anda ketahui, tidak hanya itu saja namun juga ada empat tema pendidikan yaitu:
1.    mengemukakan pentingnya arti struktur pengetahuan,
2.    kesiapan (readiness) siswa untuk belajar,
3.    nilai intuisi dalam proses pendidikan dengan intuisi,
4.    motivasi atau keinginan untuk belajar siswa, dan guru untuk memotivasinya.
Bloom dan Krathwohl menunjukkan apa yang mungkin dikuasai (dipelajari) oleh siswa, yang tercakup dalam tiga kawasan yang diantaranya : Kognitif. Kognitif terdiri dari enam tingkatan, yaitu :
1.    Pengetahuan (mengingat, menghafal),
2.    Pemahaman (menginterpretasikan),
3.    Aplikasi / penerapan (menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah),
4.    Analisis (menjabarkan suatu konsep),
5.    Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh),
6.    Evaluasi (membandingkan nilai, ide, metode dan sebagainya).
Oleh karena itu para ahli teori belajar psikologi kognitif berkesimpulan bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di kelas ialah faktor kognitif yang dimiliki oleh peserta didik. Faktor kognitif merupakan jendela bagi masuknya berbagai pengetahuan yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan belajar mandiri maupun kegiatan belajar secara kelompok.
    
C.    Proses teori belajar kognitif
Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar itu sendiri. Belajar tidak hanya sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Teori ini sangat berkaitan dengan teori sibemetik.
Menurut teori ini, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan terpisah-pisah tetap mengalir, bersambung-sambung menyeluruh.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersikaprelativedanberbekas.

D.    Pandangan Teori Belajar Kognitif
Tidak seperti halnya belajar menurut perspektif behavioris dimana perilaku manusia tunduk pada peneguhan dan hukuman pada perspektif kognitif ternyata ditemui tiap individu justru merencanakan respons perilakunya, menggunakan berbagai cara yang bisa membantu dia mengingat serta mengelola pengetahuan secara unik dan lebih berarti. Teori belajar yang berasal dari aliran psikologi kognitif ini menelaah bagaimana orang berpikir, mempelajari konsep dan menyelesaikan masalah.Hal yang menjadi pembahasan sehubungan dengan teori belajar ini adalah tentang jenis pengetahuan dan memori.
a.    Jenis Pengetahuan
Menurut pendekatan kognitif yang mutakhir, elemen terpenting dalam proses belajar adalah pengetahuan yang dimiliki oleh tiap individu kepada situasi belajar. Dengan kata lain apa yang telah kita ketahui akan sangat menentukan apa yang akan menjadi perhatian, dipersepsi, dipelajari, diingat ataupun dilupakan. Pengetahuan bukan hanya hasil dari proses belajar sebelumnya, tapi juga akan membimbing proses belajar berikutnya. Perspektif kognitif membagi jenis pengetahuan menjadi tiga bagian, yaitu:
    Pengetahuan Deklaratif yaitu pengetahuan yang bisa dideklarasikan biasanya dalam bentuk kata atau singkatnya pengetahuan konseptual. Contoh, pengetahuan tentang fakta (misalnya, bumi berputar mengelilingi matahari dalam kurun waktu tertentu), generalisasi (setiap benda yang di lempar ke angkasa akan jatuh ke bumi karena adanya gaya gravitasi), pengalaman pribadi (apa yang diajarkan oleh guru sains secara menyenangkan) atau aturan (untuk melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan maka pembilang harus disamakan terlebih dahulu).
    Pengetahuan Prosedural yaitu pengetahuan tentang tahapan yang harus dilakukan misalnya dalam hal pembagian satu bilangan ataupun cara kita mengemudikan sepeda, singkatnya “pengetahuan bagaimana”. Contoh, menyatakan proses penjumlahan atau pengurangan pada bilangan pecahan menunjukkan pengetahuan deklaratif, namun bila siswa mampu mengerjakan perhitungan tersebut maka dia sudah memiliki pengetahuan prosedural. Guru dan siswa yang mampu menyelesaikan soal melalui rumus tertentu atau menterjemahkan teks bahasa Inggris. Seperti halnya siswa yang mampu berenang dalam satu gaya tertentu, berarti dia sudah menguasai pengetahuan prosedural hal tersebut.
    Pengetahuan Kondisional adalah pengetahuan dalam hal “kapan dan mengapa” pengetahuan deklaratif dan prosedural digunakan. Seperti siswa harus dapat mengidentifikasi terlebih dahulu persamaan apa yang perlu dipakai (pengetahuan deklaratif) sebelum melakukan proses perhitungan (pengetahuan prosedural). Pengetahuan kondisional ini jadinya merupakan hal yang penting dimiliki siswa, karena menentukan penggunaan konsep dan prosedur yang tepat. Terkadang siswa mengetahui fakta dan dapat melakukan satu prosedur pemecahan masalah tertentu, namun sayangnya mengaplikasikannya pada waktu dan tempat yang kurang tepat.
b.    Model Pengolahan Informasi
Untuk menggunakan tiga jenis pengetahuan di atas, tentunya kita harus dapat mengingatnya dengan baik. Hal berikutnya teori belajar yang dibahas dalam perspektif kognitif ini adalah tentang bagaimana individu mengingat dan bagian apa saja dari memori yang bekerja dalam proses berpikir seperti pada pemecahan masalah. Model pengolahan informasi merupakan salah satu model dari perspektif teori belajar ini yang menjelaskan kerja memori manusia sesuai dengan analogi komputer, yang meliputi tiga macam sistem penyimpanan ingatan: memori sensori, memori kerja dan memori jangka panjang.
    Memori Sensori
Memori sensori adalah sistem yang bekerja seketika melalui alat indera dimana kita memberikan arti kepada stimuli yang datang dinamakan persepsi.
    Memori Kerja
Memori kerja adalah tempat dimana informasi baru digabungkan dengan pengetahuan yang berasal dari memori jangka panjang. Kapasitas memori kerja ini sangat terbatas, dari berbagai eksperimen kapasitas yang dapat disimpan sekitar lima sampai sembilan hal baru dalam satu waktu. Hal lainnya dari memori kerja ini adalah waktu yang digunakannya pun hanya sekitar 5 sampai 20 detik saja. Namun walaupun begitu, waktu tersebut sangat cukup misalnya untuk mengingat dan memahami apa yang anda baca dalam bagian awal kalimat ini sebelum mencapai akhir kalimat. Tanpa adanya memori kerja, kita tidak bisa memahami susunan kata dalam satu kalimat dan gabungan antara kalimat yang berdekatan.Karena sedikit dan sempitnya memori ini bekerja, maka jenis memori ini harus terus diaktifkan, kalau tidak, maka informasi yang didapat menjadi hilang. Supaya apa yang diingat bisa lebih panjang dari 20 detik, kebanyakan orang memakai strategi tertentu untuk mengingatnya.
    Memori Jangka Panjang
Informasi memasuki memori kerja dengan cepat, namun untuk dapat disimpan di memori jangka panjang, membutuhkan usaha tertentu.Dalam memori jangka panjang inilah, berbagai informasi disimpan dan dihubungkan dalam bentuk gambaran dan skema, suatu pola struktur data yang membuat kita bisa menggabungkan informasi kompleks yang sangat besar, membuat kesimpulan dan memahami informasi baru.Bila kapasitas memori kerja sangat terbatas, kapasitas memori jangka panjang dapat dikatakan hampir tak terbatas.
Psikologi pembelajaran kognitif mengatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Berdasarkan pada pandangan itu teori psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi terutama pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar manusia ditentukan pada proses internal dalam berpikir yakni pengolahan informasi.















a.    Kesimpulan
    belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.
    Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.
    Menurut Jean Piagiet, bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
1.    Asimilasi
2.    Akomodasi
3.    Equilibrasi
    Ausubel mengidentifikasikan empat kemungkinan tipe belajar, yaitu:
1.    belajar dengan penemuan yang bermakna,
2.    belajar dengan ceramah yang bermakna,
3.    Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna, dan
4.    belajar dengan ceramah yang tidak bermakna.
    Kognitif terdiri dari enam tingkatan, yaitu :
1.    Pengetahuan (mengingat, menghafal),
2.    Pemahaman (menginterpretasikan),
3.    Aplikasi / penerapan (menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah),
4.    Analisis (menjabarkan suatu konsep),
5.    Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh),
6.    Evaluasi (membandingkan nilai, ide, metode dan sebagainya).
    Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar itu sendiri. Belajar tidak hanya sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
    Perspektif kognitif membagi jenis pengetahuan menjadi tiga bagian, yaitu: pengetahuan deklaratif,pengetahuan procedural, pengetahuan kondisional.
    tiga macam sistem penyimpanan ingatan: memori sensori, memori kerja dan memori jangka panjang



b.    Saran
Hendaknya pengetahuan tentang kognitif siswa perlu dikaji secara mendalam oleh para calon guru dan para guru demi menyukseskan proses pembelajaran di kelas. Tanpa pengetahuan tentang kognitif siswa , guru akan mengalami kesulitan dalam membelajarkannya di kelas, yang pada akhirnya mempengaruhi rendahnya kualitas proses pendidikan yang dilakukan oleh guru di kelas. Karena faktor kognitif yang dimiliki oleh siswa merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Faktor kognitif merupakan jendela bagi masuknya berbagai pengetahuan siswa melalui kegiatan belajar baik secara mandiri maupun secara kelompok.

kata kata mutiara

"jika cinta sehidup semati,maka, PERSAHABATAN dari hdp samPai mati"


"kadang ada mimpi yg tak pernah terucap dan kita hanya bisa tersenyum membayangkannya"

"senyum adalah cara untuk menyelesaikan banyak masalah,dan diam adalah cara untuk menghindari banyak masalah,tp masalah tidak akan terselesaikan hanya dengan diam saja"

"kita tak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan,maka belajarlah hidup dengan apa yang kita punya"

jj nih..


nurul

It's Me

it's me... :)

Hore

Hore..... hore....

berhasil...berhasil...

hore...

Me and my Friends :) "nfdbsa pux karya nih..." hehehehe